Tak terasa pada 1 Desember 2010 ini kota Sawahlunto telah memasuki usia ke 122 tahun. Mengawali hidup sebagai kota tambang yang terlahir pada 1 Desember 1888, saat Kolonial Belanda menginvestasikan uang sebesar 5,5 juga gulden untuk membangun berbagai fasilitas tambang.
Sawahlunto kecil mulai tumbuh dengan nafas buruh yang kental. Lepas dari asuhan Kolonial, Sawahlunto dibesarkan oleh perusahaan tambang Ombilin (TBO) sejak masa kemerdekaan RI. Karena pola asuh yang exploiter, pada awal tahun 2000 harapan hidup kota ini mulai terancam. Gejala menipisnya cadangan batubara di perut bumi membuat jumlah penduduk menurun dan nafas perekonomian pun kian sesak.
Jika tanpa tindakan penyelamatan yang tepat oleh Pemerintah Kota pada masa otonomi pemerintahan, Kota Sawahlunto takkan kembali bernafas seperti saat ini. Di usia 122 tahun, Kota tambang yang dahulu sempat mengalami masa kritis, kini tengah tumbuh menjadi kota wisata dengan mengolah sisa aset tambang batubara menjadi daya tarik bagi orang luar untuk datang meramaikan kembali kota ini.
Sebagai wujud kegembiraan dan rasa syukur atas bangkitnya kota menjadi kota wisata, Pemerintah Kota kembali menggelar alek budaya Makan Bajamba pada 1 Desember 2010 nanti yang akan diikuti oleh seluruh elemen masyarakat.
Menariknya, alek yang diselenggarakan Pemko setiap tahun ini ternyata telah menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Sawahlunto, karena prosesi ini sangat unik dan dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya.
Seperti halnya tahun ini, Dinas Pariwisata kota Sawahlunto telah mengagendakan berbagai pertunjukan multi budaya dalam memeriahkan hari jadi kota yang akan digelar dari tanggal 27 November hingga 12 Desember 2010.
TANGGAL | PUKUL | KEGIATAN | LOKASI |
27 November 2010 | 10.00 – Selesai 09.00 - Selesai | Festival Band Se-Sumbar/Riau/Jambi Festival Permainan Anak Nagari | Lapangan Segitiga GPK |
28 November 2010 | 09.00 - selesai | Festival Permainan Anak Nagari | |
15.00 - selesai | Atraksi Kuda Kepang | ||
29 November 2010 | 09.00 - selesai | Lomba cerdas budaya | Gudang Ransum |
16.00 – selesai | Atraksi kuda kepang | Muaro Kalaban | |
30 November 2010 | 15.00 – selesai | Atraksi kuda kepang | Talawi |
15.00 - selesai | Pagelaran seni Sanggar | Lapangan segitiga | |
19.30 - selesai | Pagelaran seni kabupaten /kota | Lapangan segitiga | |
09.00 - selesai | Sawahlunto Expo 2010 | GPK | |
1 Desember 2010 | 09.00 - selesai | Prosesi Makan Bajamba diiringi tabuik, tari gelombang | Pasar Remaja |
15.00 - selesai | Reog ponorogo/barongsai | Lapangan Ombilin | |
19.30 - selesai | Malam Resepsi Peringatan Hari Jadi ke 122 | Lapangan Segitiga | |
2 Desember 2010 | 15.00 – 18.00 | Pagelaran seni sanggar | Panggung utama |
10.00 -18.00 | Atraksi kuda kepang | Sapan | |
19.30 - selesai | Pagelaran seni kab/kota | Panggung utama | |
3 Desember 2010 | 20.00 - selesai | Sawahlunto Internasional Music Etnik Festival (3 -5 Des) | Museum Gudang Ransum |
15.00 - selesai | Reog Ponorogo | ||
10.00 – selesai | Diskusi Arsitektur | Wisma Ombilin | |
4 Desember 2010 | 10.00 - selesai | Pameran Pekan Muharram (4-10 Des) | |
10.00 - selesai | Diskusi Fotography | Wisma ombilin | |
6 Desember 2010 | 20.00 - selesai | Pagelaran Wayang Kulit | GPK |
7 Desember 2010 | 15.00 - selesai | Grebek Soero | Pusat Kota |
10 Desember 2010 | Tabligh Akbar dengan Ustad Kyai Cepot (Muh. Ikhlas) dari Jakarta | Pusat Kota | |
11 – 12 Desembe 2010 | 09.00 – selesai | Pacu Kuda Derby Cup | Gelanggang Pacu Kuda Kandih |
Sumber foto : http://forum.detik.com/urang-sawahlunto-masuak-siko-yo-t63745p11.html?t=63745&page=11
Sumber : http://www.sawahlunto.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=154:jadwal-multicultural-event-peringatan-hari-jadi-kota-sawahlunto-ke-122&catid=63:berita&Itemid=133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.